Review-“Bab 2, The Comparative Approach: Theory and Method”
Pendahuluan
Dalam penelitian ada
beberapa sudut pandang yang bisa digunakan, salah satunya adalah Comparative
Approach. Agar mudah dalam memahami sudut pandang ini, kita akan menguraikan
hal-hal penting dari seni membandingkan dengan membahas hubungan antara teori
dan metode seperti yang dibahas dengan mengacu pada Comparative Approach.
Ada pedoman yang bisa
digunakan sebagai acuan dalam menggunakan Comparative Approach untuk menganalisa atau menjelaskan masalah sosial dan perkembangan politik, antara lain:
1.
Menggambarkan
subjek inti dari penyelidikan komparatif. Dimana mempertanyakan apa sebenarnya yang harus
dijelaskan dan bagaimana kita mengenali kebutuhan untuk perbandingan.
2.
Mengembangkan
pandangan dan konsep teoritis serta ukuran apa yang
dimaksudkan (validitas internal) yang memiliki suatu
kapasitas pemersatu untuk menjelaskan proses-proses politik dan sosial
pada umumnya (validitas eksternal).
3.
Membahas logika
dari metode comparative sebagai sarana
untuk suatu tujuan tertentu, bukan selain
sebagai tujuan itu sendiri.
Comparative
Research and Case Selection
Menurut Robert, penelitian
politik dan sosial komparatif dapat dilakukan dengan cara, yaitu mendeskripsikan fitur yang dimiliki untuk meningkatkan pengetahuan tentang politik
dan masyarakat sebagai proses. Definisi ini masih
berupa definisi secara umum, masih perlu penjabaran mendalam agar menjadi desin
teoritis dan strategi penelitian yang jelas. Salah satu cara yang bisa
digunakan untuk menjabarkan lebih dalam lagi adalah membandingkan dengan sistem
yang ada dalam masyarakat.
Tidak ada
penelitian komparatif tanpa didasari argumen
teoritis yang luas, atau tanpa desain penelitian metodologis yang memadai untuk
melakukan itu. Langkah penting dalam
proses ini adalah merenungkan hubungan antara kasus yang dikaji dan variabel yang digunakan dalam analisis. Desain
Penelitian dalam hal unit pusat (seperti pemerintah, pemilu, negara kesejahteraan dan lain-lain) yang menyiratkan hubungan
teoritis yang dikaji dan mengarahkan
serta unit pengamatan (seperti tahun jika perubahan difokuskan pada semua pemerintah
atau parlemen di seluruh dunia).
The Use of Comparative Analysis in Political Science:
Relating Politics, Polity and Policy to Society
Menurut Sartori (1991:
244-5), sebagai tekanan, kita perlu membandingkan dalam rangka
untuk mengontrol unit diamati variasi atau variabel yang membentuk hubungan
teoritis. Bahkan, apa
yang peneliti coba adalah untuk
mengidentifikasi apakah perlu dan
cukup kondisi di mana hubungan terjadi dalam
kenyataan.
Pendekatan komparatif adalah salah satu hal yang penting dalam ilmu politik dan sosial,
tergantung pada definisi subjek inti dan pertanyaan penelitian juga harus memperhitungkan bahwa pengetahuan
tentang kasus tersebut yang membentuk pembicaraan merupakan prasyarat penting
untuk mencapai jenis perbandingan analisa yang baik. Oleh karena itu, jenis
internal perbandingan dapat berguna untuk melaksanakan analisis eksternal dari
fenomena yang sama. Pendekatan komparatif
untuk ilmu politik tidak dengan sendirinya eksklusif, tetapi jika kita
mengikuti gagasan bahwa konsep-konsep yang berasal dari teori tentang dunia
nyata harus diselidiki dengan cara mengendalikan variasi seperti yang diamati di
dunia nyata, kita tidak bisa menjauhkan diri dari pendekatan ini.
Sebuah langkah penting dan krusial dalam
penggunaan dan penerapan pendekatan
komparatif adalah masalah pembentukan
konsep, yang dapat melakukan perjalanan melintasi waktu, situasi, atau
masyarakat. Dengan kata lain, bagaimana mendefinisikan konsep-konsep penting
dan kemudian mengembangkan klasifikasi sistematis variabel yang mewakili
hubungan teori yang diusulkan dan yang berasal dari subjek inti dari disiplin,
yaitu: 'politik' dalam masyarakat.
Sejumlah peneliti komparatif telah menarik
perhatian ke arah membingungkan ini menggunakan
'unit variasi' syarat dan 'unit pengamatan', yang dengan mudah mengarah ke
menyamakan deskripsi dengan penjelasan. Namun,
sangat penting untuk tahu persis apa yang sedang dibahas, jika kita ingin
memvalidasi pernyataan teoritis dengan cara empiris pengetahuan. Przeworski dan
Teune mengusulkan perbedaan antara 'tingkat pengamatan' dan tingkat analisis,
sedangkan Ragin memperkenalkan istilah unit observasional dan Unit yang jelas. Perbedaan antara pengetahuan dan peyataan teoritis masing-masing berguna, tapi mungkin
masih membingungkan untuk praktisi. Singkatnya, analisis komparatif dari 'politik' dalam
masyarakat dimulai dengan perumusan unit variasi dengan mengacu pada hubungan
pada tingkat makro-scopical (yaitu tingkat sistemik). Dengan merinci unit-unit
ini, seseorang harus selalu diingat bahwa unit pengamatan sistem (atau kasus
sedang dikaji) yang digunakan tidak identik, tetapi dianggap serupa. Akhirnya,
unit pengukuran tidak dengan definisi sama dengan sifat analitis sebagaimana
didefinisikan dalam teori sosial dan terkait pertanyaan penelitian.
Kesimpulan
Comparative Approach adalah
salah satu hal yang penting
dalam ilmu politik dan sosial, tergantung pada definisi subjek inti dan
pertanyaan penelitian juga harus memperhitungkan bahwa pengetahuan tentang kasus
tersebut yang membentuk pembicaraan merupakan prasyarat penting untuk mencapai
jenis perbandingan analisa yang baik. Oleh karena itu, jenis internal
perbandingan dapat berguna untuk melaksanakan analisis eksternal dari fenomena
yang sama. Pendekatan komparatif untuk ilmu politik tidak
dengan sendirinya eksklusif, tetapi jika kita mengikuti gagasan bahwa
konsep-konsep yang berasal dari teori tentang dunia nyata harus diselidiki
dengan cara mengendalikan variasi seperti yang diamati di dunia nyata, kita
tidak bisa menjauhkan diri dari pendekatan ini.
Terima kasih atas komentar anda.