Perempatan Bawang Kulon, Persimpangan Penopang Peradaban

9:22 PM 0 Comments A+ a-

Dulu, perempatan ini yang wajib kami lalui dalam perjalanan menuntut ilmu. Perempatan strategis nan ramai di Bawang, kota kecil di lereng Gunung Prau. Perempatan bertemunya aktor peradaban, persimpangan penopang peradaban dari empat penjuru mata angin

4 (empat) penjuru mata angin tampakkan simbol yang saling mendukung guna terciptanya kemajuan suatu peradaban di Kota Kecil ini. Arah Utara tunjukkan kompleks Sekolah mulai dari Sekolah Dasar (SDN 2 Bawang) dan Sekolah Lanjutan (Mts Sunan Kalijaga dan MA Sunan Kalijaga Bawang). Pendidikan merupakan sektor penting guna menyiapkan kader pemimpin, pengelola Bumi Allah. Tanpa pendidikan, peradaban akan terbelakang dan salah tata kelola (bad governance). Akhirnya, hancurlah peradaban (chaos).

Arah Timur nampak Pasar Lama Bekas Belanda dan terminal transportasi terintegrasi. Inilah jantung suatu peradaban, pemompa denyut nadi kegiatan perekonomian. Bicara ekonomi, bicara hak vital yakni masalah perut. Perut di sini bermakna Kesejahteraan. Jika masyarakat sejahtera, hati akan tentram dan akal (rasio) akan normal. Hubungan vertikal (dengan Tuhan) dan horizontal (sesama manusia) InsyaAllah akan lebih berkualitas.

Arah Selatan terdapat (ibarat) Malaikat Penjaga Kesehatan Masyarakat. Benar, itulah Puskesmas dan Rumah Sakit. Tempat rujukan bagi orang sakit yg butuh akan penanganan medis. Masyarakat berperadaban mengakui medis, bukan (hanya) ke Dukun Gaib.

Arah Barat berdiri megah pusat kajian studi Islam dan kegiatan keagamaan, Masjid Jami' Bawang beserta 2 Pesantren mendampinginya. Pesantren Khotmil/Khafidzul Qur'an (bagi para calon penghatam/penghafal Qur'an). Pesantren Al-Afifiyah, tempat menyelami kedalaman ilmu agama dari sisi Fiqih, Tauhid, Akhlak, dsb. Tidak ketinggalan Kantor Urusan Agama (KUA) juga ada di arah Barat, bagi yg ngebet pengin nikah, monggo... :-)
---

*Ditulis oleh Faiz Marwan saat menunggu bus di Perempatan Bawang Kulon dalam perjalanan menuju Semarang (Bawang, 29 Juni 2014 M bertepatan 1 Ramadhan 1435 H, 15.21 WIB).

HMJ Ilmu Perpustakaan Gelar RKS

5:49 AM 0 Comments A+ a-


 
Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro membentangkan spanduk bertuliskan Read Know Share (RKS), sesuai nama acara yang digelar di Lapangan Widya Puraya Undip, Tembalang, Jumat (25/4).
Tembalang, Semarang – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro menggelar “Read Know Share” (RKS) di Lapangan Widya Puraya Undip, Tembalang, Jumat (25/4).

Kegiatan yang merupakan kerjasama antara HMJ Ilmu Perpustakaan dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas se-Undip ini, diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Buku Internasional yang jatuh tiap 23 April.

“Kami menyediakan kotak buku yang diletakkan di masing-masing fakultas. Harapannya, ini dapat memudahkan teman-teman mahasiswa yang ingin mendonasikan buku,” ujar Septiani Puji Rahayu, Ketua Panitia RKS.

“Buku apapun kami terima, asalkan layak baca dan mempunyai nilai manfaat bagi pembaca. Nantinya, buku-buku yang terkumpul akan kami sumbangkan ke perpustakaan Komunitas Semarang dan membuat rumah buku,” katanya menambahkan.

Penamaan acara ini bukan tanpa alasan. Penamaan itu merupakan salah satu upaya membuat tren baru di Indonesia. Septi mengatakan, kebiasaan mahasiswa berbagi uang berganti menjadi berbagi buku. Dengan demikian, minat baca di Indonesia akan meningkat. “Kita harus tingkatkan minat baca.  Hal itu adalah faktor penting Indonesia untuk menjadi negara maju,” ujar Septi menerangkan.

Dimuat dalam Manunggal Cybernews on April 28, 2014