Sawa'un, Kembalian Receh

9:23 PM 0 Comments A+ a-

Bakso sudah lenyap saat tetesan terakhir kuah ku telan. Sendok dijilat sampai benar-benar kering.

"Sampun bu, bade bayar. Bakso lengkap+krupuk setunggal, teh anget" (sudah bu, mau bayar. Bakso lengkap+krupuk satu, teh hangat)
"Wolungewu limangatus" (delapan ribu lima ratus)
"Injih, niki bu" (iya, ini bu) sambil sodorkan uang 10 ribuan
Buka laci berisi uang lalu "recehe wonten Nang?" (recehnya ada Nang?-Nang~>panggilan untuk anak laki-laki yang ganteng)
"Niki wonten gangsal atus" (ini ada lima ratus) dengan harapan nanti kembalian jadi genap, 10.000+500-8.500=2.000.
"Oalah, SAWA'UN, niki ya boten wonten ewon" (oalah, Sama saja, ini juga tidak ada uang ribuan)
Kembalian 2.000 + dua receh 500 disodorkan. -_-
"suwun bu" (terima kasih bu)
Nenteng tas, ambil helm, pergi sambil mikir......
~> Kalimat terakhir, ibunya pakai Bahasa Arab. Maklum penjual bakso pinggir jalan Kota Santri, Kaliwungu-Kendal, lumrah lah campur-campur Bahasa Arab. Mungkin dikira aku santri salah satu pesantren di kompleks agamis ini.Serasa beli bakso di Timur Tengah. :D

Teras Masjid Agung Kaliwungu-Kendal sambil kedinginan (Jum'at Agung, 3 April 2015: 20.55 WIB, Showers 25° C)