Media Sosial dan Gerakan Massa

8:26 AM 0 Comments A+ a-

fokus.news.viva.co.id
Tepat 4 tahun silam, 25 Januari 2011, tercatat Peristiwa penting dalam percaturan politik dunia, Revolusi Mesir. Tidak bisa dipungkiri, Revolusi Mesir merupakan rembetan (efek domino) dari Revolusi Tunisia. Keduanya adalah awal dari fenomena besar di dunia, The Arab Spring.

Ada hal menarik yang mengiringi kedua revolusi tersebut, yakni ”Revolusi Media Sosial”. Dimana media sosial (facebook, twitter, youtube, dll) memainkan peran penting dalam mempercepat dan  memuluskan terjadinya revolusi. Melalui media sosial, opini publik cepat terbentuk. Penggalangan dukungan baik dari Dalam maupun Luar Negri dilakukan. Melalui media sosial pula, jalur komando terbentuk. Massa melakukan komunikasi dan koordinasi. Mobilisasi dan memusatkan massa pada suatu titik sangat efektif dengan cara ini.
twitter.com
Melihat fenomena #saveKPK #savePolri #saveIndonesia #saveNKRI akhir-akhir ini, kayaknya (menurut saya) sekali lagi Media Sosial akan memainkan peran hebatnya dalam pengaruhi opini publik dan memobilisasi massa. Sehingga, kebijakan pemerintah pun “ora keno ora”* akan dipengaruhinya.

Apakah Pemerintah Indonesia mengkhawatirkan adanya gerakan yang timbul dari Media Sosial? 
Bahkan, Pemerintah takut akan Media Sosial, selanjutnya lakukan pemblokiran terhadap beberapa situs media sosial seperti yang pernah dilakukan Tunisia, Mesir, Iran, RRT, dan Korea Utara?

Jika hal itu terjadi, yang saya takutkan hanya satu. Bagaimana nasib kami ANAK-ANAK ALAY yang tak berdosa ini?
Please Pak Joko, kemanakah kami harus memenuhi kebutuhan kami? kami juga bagian dari warga negara yang harus dipenuhi kebutuhannya. Kebutuhan akan eksis di media sosial. Masak harus pakai VPN untuk stalking si mbak manis, selain data pentingku kecuri, hati ini juga tercuri sama pesonanya. 

Para pelaku bisnis online yang tidak alay pun kena dampak. 

Selamat berevolusi wahai kaum alay…
Merdeka…!!!

*mau tidak mau, la budda, harus

Terima kasih atas komentar anda.