The Hurt Locker (2009)

8:53 PM 0 Comments A+ a-


Source: IMDb

Film yang dirilis tahun 2009 ini memberikan sajian menarik tentang perang. Dalam film-film perang biasanya perang digambarkan dengan baku tembak peralatan militer seperti tank, pesawat tempur, kapal perang atau senjata ‘tenteng’ saja. Tapi dalam film ini menggambarkan sisi lain perang yakni suasana sunyi mencekam dalam perang. Dimana ketegangan penonton akan muncul ketika sekelompok pasukan penjinak bom US Army -EOD (Explosive Ordnance Disposa) sedang lakukan tugasnya. Walaupun di beberapa scene ada adegan baku tembak dengan musuh.

Latar yang dipakai film ini adalah suasana Irak khususnya Kota Baghdad pasca Invasi besar-besaran yang dilakukan Amerika Serikat. Saat itu, Irak masih berserakan ranjau darat sisa perlawanan melawan pasukan AS yang datang tanpa permisi. Irak menjadi tempat dimana ledakan paling banyak terjadi, baik dari bom ranjau atau bom bunuh diri.

Film ini seperti film-film keluaraan AS pada umumnya. Lebih ingin menonjolkan ke-heroik-an salah satu anggota pasukan Penjinak Bom Angkatan Darat AS, William James. Dimana dia rela meninggalkan anak istrinya karena merasa terpanggil dengan tugas abdi negara. James juga digambarkan dengan sosok yang pemberani dan tidak takut mati dalam menjalankan tugasnya. Ini nampak saat James menjinakkan bom dengan tangannya sendiri setelah penjinakan bom dengan robot gagal dilakukan.

Ada hal yang membuat tertawa di film tersebut. Sindiran yang lucu saat robot penjinak bom yang membawa ‘gerobak’ pengangkut bom alami kerusakan as roda. Percakapan
“Apakah ini kamu yang membuat?” merujuk robot gerobak yang rodanya patah tersebut.
Rekannya menjawab, “Bukan, US Army dong.”
Ini seakan-akan menyindir kalo buatan US Army kualitasnya jelek. Tidak semuanya berkualitas bagus yang tanpa cacat. Cukup menghibur. :)

Sisi humanitas tentara dalam perang juga dimunculkan dalam film tersebut. Salah satunya ketika pasukan penjinak menggrebek rumah yang diduga markas musuh. Dalam rumah tersebut, James menemukan mayat anak kecil yang perutnya sudah dijahit. Sesuai SOP yang ada, harusnya mayat itu diledakkan karena perutnya telah dipasangi bom. Namun, James tidak melakukannya karena tidak tega ledakkan anak kecil yang dia kira (padahal bukan) adalah anak kecil penjual DVD yang biasa main sepak bola dengannya di camp. Dia justru membedah perut mayat tersebut, mengambil bom lalu menyerahkan mayat ke warga untuk dikuburkan.

Secara garis besar, film tersebut bagus dan recommended untuk ditonton bagi kamu yang ingin nuansa baru dalam film action-perang. Film ini juga menggambarkan karakter tokoh dalam kondisi perang, ada yang panik, tertekan, frustasi maupun penuh keberanian tanpa takut mati. Film ini mengubah persepsi kita, perang bukan hanya riuh ramai dor dor dor desingan peluru dan ranjau, melainkan terkadang sunyi mencekam, seperti yang tentara alami. Sekian.

Terima kasih atas komentar anda.