Sulap Lahan Kritis Jadi Destinasi Kekinian

5:24 PM 0 Comments A+ a-

“Sejak saya nikah dan pindah ke sini, lahan 2 ha ini ya sudah semak belukar begini. Sejak 33 tahun silam menjadi lahan tidak produktif.” 
- Yayuk Supriyanti (57 th), Kepala Desa Tawangsari. 

Kini, masyarakat Boyolali bisa berbangga diri karena telah terdapat destinasi wisata keluarga yakni, Kawasan Camp Bell 2 Edupark. Kawasan wisata ini diinisiasi PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Boyolali. Dimana, Kawasan Wisata Camp Bell 2 berada di Desa Tawangsari di Kecamatan Teras Kab Boyolali yang telah diresmikan Bupati Boyolali dan General Manager Marketing Operation Region IV Jateng DIY tanggal 28 Oktober 2018.

Kawasan wisata berbasis edukasi lingkungan ini tidak serta merta ada dengan sendirinya. Kawasan ini merupakan hasil dari komitmen Pertamina dan semangat masyarakat desa untuk mengubah lahan kritis tidak produktif dan angker menjadi suatu ikon desa yang memiliki manfaat bagi masyarakat secara luas.

Kondisi saat ini beda dengan 3 tahun silam. Lahan kritis seluas 2 hektar (ha) ini, dulu, terkenal sebagai kawasan yang angker (menyeramkan). Beberapa masyarakat menyatakan tidak berani melewati jalan raya yang melintasi kawasan tersebut setelah pukul 21.00 yang notabene belum termasuk larut malam. Menurut penuturan masyarakat, kendaraan roda dua sering mogor saat melintas jalan menanjak di kawasan tersebut. “Serem kalau lewat situ, mending milih jalan berputar,” ujar Rajiman (41 th) salah satu warga sekitar kawasan tersebut. Kondisi tersebut menyulitkan masyarakat yang memiliki kebiasaan pulang kerja larut malam.

Tidak hanya berhenti di situ. Kondisi persepsi masyarakat yang menganggap kawasan tersebut angker membuat kawasan tersebut sepi dari lalu-lalang masyarakat desa di malam hari. Justru kondisi tersebut dimanfaatkan oleh para pemuda baik yang berasal dari Desa Tawangsari maupun luar Tawangsari sebagai tempat untuk mabuk-mabukan dan mesum. Perangkat Desa yang berpatroli di malam hari sering mendapati muda-mudi pada malam hari. Ironis.

Kini, kawasan tersebut sudah tidak angker seperti sediakala. Kawasan ini memiliki banyak fasilitas seperti outbound dan beragam wahana edukasi lainnya seperti wahana pengolahan air KiPolik (Kincir Pompa Hidrolik), wahana Edukasi Ternak Sapi Perah dan Biogas, serta wahana Edukasi Pengolahan Sampah Organik dan Petik Jami (Pengubah Plastik Menjadi Minyak).

Pagi hari banyak pengunjung melakukan selfie (swafoto) dengan latar bunga matahari maupun matahari terbit. Siang banyak pengunjung berkelompok melalukan outbound. Sore pengunjung belajar memerah susu dan menikmati susu segar hasil perahannya sendiri. Sedangkan malam hari, para pemuda dan orang dewasa sudah siap sedia untuk lomba mancing hingga esok pagi hari berikutnya. Ramai 24 jam.

Penasaran dengan tampaknya kini? Kunjungi laman instagramnya di @dolan.tawangsari

*tulisan ini juga diterbitkan dalam Buku CSR Pertamina Terminal BBM Boyolali 2019

Terima kasih atas komentar anda.